Perbedaan Reksadana Syariah – Reksadana merupaka salah satu instrumen investasi yang paling mudah untuk bisa di akses oleh masyarakat indonesia. Meskipun begitu, sebelum kalian memutuskan untuk melakukan investasi, merupakan hal penting bagi kalian untuk bisa memahami terlebih dahulu tentang perbedaan reksadana syariah dan konvensional.
Kedua hal tersebut sama-sama di kelola oleh manajer investasi dan juga di awasi oleh OJK, namun memiliki prinsip dan mekanisme yang berbeda. Disini kita akan membahas lebih lengkap tentang perbedaan dua hal tersebut lebih mendalam, langsung saja kita simak :
Apa Itu Reksadana Syariah?
Reksadana syariah merupakan sebuah reksadana yang di kelola sesuai dengan prinsip syariah islam. Produk ini mengacu kepada Fatwa DNS -MUI dan juga di awasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang akan memastikan seluruh portopolio investasinya itu halal.
Berikut ciri-ciri reksadana syariah :
- Hanya akan berinvestasi kepada efek yang masuk dalam daftar efek syariah (DES) yang akan di terbitkan oleh OJK.
- Tidak akan mengandung unsur maysir(judi), riba, dan gharar(ketidakjelasan).
- Menggunakan akad yang awkan sesuai dengan syariah, seperti akad wakalah.
- Mekanisme cleansing atau sebuah pembersihan keuntungan dari semua sumber yang tidak halal.
Baca Juga : Apa Itu Sukuk? Panduan Investasi Halal Untuk Pemula
Apa Iu Rekasadana Konvensional ?
Reksadana konvensional merupakan reksadana yang tidak memiliki pembatasan sebuah investasi yang berbasis syariah. Pada portopolio bisa saja berisikan berbagai jenis instrumen pasar modal seperti obligasi, saham, dan pasar uang yang tentunya tidak akan memperhatikan status halal atau haramnya.
Berikut ciri-ciri reksaadna konvensional :
- Tidak mendapatkan pengawasan DPS.
- Bisa berinvestasi di semua sektor yang terdaftar pada bursa.
- Tidak memiliki mekanisme pembersihan keuntungan.
Keuntungan Reksadana Syariah
- Tentunya akan sesuai dengan prinsip agama islam
- Transparan dan juga akan di awasi oleh dua pihak (OJK dan DPS)
- Pada umumnya akan berfokus kepada perusahaan dengan fundamental yang sehat.
- Akan cocok bagi para investor yang ingin mengutamakan nilai etis dalam berinvestasi
Keuntungan Reksadana Konvensional
- Memiliki pilihan instrumen investasi yang lebih luas.
- Memiliki potensi di versifikasi portopolio yang jauh lebih bervariasi.
- Jauh lebih fleksibel dalam strategi pengelolaan.
Kesimpulan
Demikianlah tentang pembahasan perbedaan reksadana syariah dan konvensional yang bisa kalian pahami. Perbedaan antara kedua reksadana syariah dan konvensional tidak hanya berada pada prinsip pengelolaannya saja, namun juga pada instrumen yang akan dipilih, mekanisme dalam pengawasan dan juga tujuan investasinya.
Dengan memahami perbedaan kedua reksadana tersebut, akan sangat membantu kalian dalam memilih dan menentukan produk yang akan sesuai dengan keyakinan, kebutuhan dan juga tujuan jangka panjang keuangan kalian.