Mengenal Manfaat Investasi Jangka Pendek untuk Pemula – Ada banyak jenis investasi yang dapat kamu pilih untuk menjaga stabilitas keuangan. Sebagian besar terbagi menjadi dua macam, yaitu investasi jangka panjang seperti saham dan properti, serta investasi jangka pendek seperti depositi dan reksadana pendapatan tetap. Jika kamu lebih menyukai investasi dengan risiko yang minim, maka investasi jangka pendek ini bisa menjadi pilihan yang paling sesuai untuk kamu. Akan tetapi, ada baiknya jika kamu pahami betul terlebih dahulu tentang apa itu investasi jangka pendek serta pro dan kontranya.
Bahkan ada yang jangka waktunya lebih pendek. Karena waktunya singkat dan cepat, investasi dapat terus berubah seiring waktu. Beberaoa jenis investasi jangka pendek yang paling umum adalah deposito, Obligasi jangka pendek, P2P Lending dan Reksadana Pendapatan Tetap. Mayoritas orang memilih investasi jangka pendek dengan tujuan tertentu yang ingin mereka capai.
Manfaat Investasi Jangka Pendek
1. Dapat Digunakan Sebagai Tabungan Dana Darurat
Salah satu keuntungan utama dari investasi jangka pendek adalah kemampuannya untuk dijadikan sebagai dana darurat. Dengan memilih instrumen investasi yang memiliki likuiditas tinggi seperti Reksadana Pendapatan Tetap, kamu bisa mencairkan dana kapan saja tanpa perlu menunggu lama-lama seperti investasi properti. Oleh karena itu, tidak heran jika investasi ini kerap dimanfaatkan tabungan dana darurat.
Jika kamu menghadapi situasi mendesak seperti harus memperbaiki mobil atau kehilangan pekerjaan, kamu bisa mengandalkan imbal hasil dari investasi jangka pendek. Jenis investasi ini memberi kamu keuntungan lebih tinggi dari tabungan biasa dan fleksibilitas mencairkan dana kapan saja.
2. Menawarkan Likuiditas dan Keamanan yang Lebih Tinggi
Berbeda dengan investasi jangka panjang yang bertujuan untuk pertumbuhan nilai aset dalam jangka waktu bertahun-tahun, investasi jangka pendek lebih berfokus pada keamanan dan ketersediaan dana dalam waktu dekat. Instrumen investasi jangka pendek, seperti deposito berjangka, obligasi jangka pendek dan reksadana pasar uang. Investasi jangka pendek memiliki risiko yang lebih rendah dan lebih mudah dicairkan dibandingkan investasi dengan volatilitas tinggi seperti saham.
Baca Juga : Mengenal Manfaat Investasi Jangka Panjang untuk Pemula
Instrumen ini lebih cocok bagi mereka yang ingin memastikan dana selalu tersedia saat dibutuhkan tanpa risiko fluktuasi harga yang tajam. Dengan sifatnya yang stabil dan likuid, investasi jangka pendek memungkinkan kamu untuk tetap memperoleh imbal hasil yang kompetitif tanpa perlu mengambil risiko tinggi.
3. Cenderung Lebih Fleksibel
Jenis investasi ini memberi kamu keleluasaan dalam mengatur strategi keuangan. Kamu bisa dengan mudah memindahkan dana dari satu instrumen ke instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Reksadana menjadi salah satu pilihan investasi yang fleksibel karena menawarkan berbagai varian dengan tingkat risiko yang bisa kamu sesuaikan dengan profil investasimu.
Selain fleksibilitas dalam instrumen, investasi jangka pendek juga memungkinkan kamu menyesuaikan strategi berdasarkan perubahan kondisi keuangan pribadi. Sebagai contoh, jika kamu tiba-tiba membutuhkan dana untuk keperluan mendadak, kamu bisa menarik investasi tanpa kehilangan keuntungan yang sudah terkumpul.
Kekurangan Investasi Jangka Pendek
1. Tingkat Pengembaliannya Relatif Rendah
Investasi jangka pendek umumnya menawarkan pengembalian yang lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang karena periode investasinya lebih singkat.
2. Nilai Aset yang Fluktuatif
Investasi jangka pendek, seperti saham atau Reksadana pendapatan tetap dapat mengalami fluktuasi nilai dalam waktu singkat.
3. Penalti
Beberapa instrumen jangka pendek mengenakan penalti berupa kehilangan bunga jika kamu menarik dana sebelum jangka waktu yang ditentukan.