Mengenali Risiko Investasi Properti Sebelum Memulainya

Mengenali Risiko Investasi Properti Sebelum Memulainya – Rumah selain menjadi tempat tinggal, kerap kali di anggap sebagai  aset berharga yang bisa di jadikan sebagai sebuah investasi. Dari kepemilikan tempat tinggal itulah, kamu mungkin pernah mendengar istilah investasi. Dari kepemilikan tempat tinggal itulah, kamu mungkin pernah mendengar istilah investasi properti. Investasi Properti merupakan sebuah jenis investasi jangka panjang yang cukup menarik dan menawarkan posibilitas keuntungan yang cukup tinggi di masa depan.

Hal ini tidak hanya mencakup kepemilikan rumah saja. Investasi properti adalah penguasaan yang dapat berupa tanah, bangunan dan keduanya. Sekaligus juga bagian dari suatu bangunan. Sang pemilik investasi nantikan akan menyewakan atau menjual investasi tersebut dengan tujuan sebagai pembiayaan menghasilkan peningkatan ekonomi. Sebagaimana yang kamu ketahui bahwa semakin hari harga dari rumah, tanah atau jenis properti lainnya.

1. Butuh Modal Relatif Besar

Ketika kamu hendak melalukan investasi properti, baik membeli rumah, tanah atau jenis properti lainnya. Tentu saja kamu akan membutuhkan modal. Berbeda dengan jenis investasi lainnya yang bisa kamu sesuaikan dengan kondisi finansial yang cukup kuat. Dalam membeli rumah, tanah atau properti lainnya. Kamu membutuhkan modal yang relatif besar.

Tingginya biaya dari pembelian properti ini sangat bergantung dengan kondisi lingkungan yang ingin kamu pilih. Jika kawasan properti tersebut memiliki perkembangan lingkungan yang pesat. Maka semakin tinggi dari modal investasi properti yang perlu kamu keluarkan.

2. Cukup Memakan Waktu

Mungkin membeli properti bekas tidak memakan waktu cukup lama. Meskipun begitu kamu perlu menyiapkan waktu hingga 1 bulan untuk memfinalisasi segala keperluan dalam mengakuisisi investasi properti baru kamu. Namun jika kamu ingin memulai investasi properti akan lebih baik jika kamu membeli rumah baru di kawasan atau perumahan yang sedang di bangun. Namun dalam hal tersebut, kamu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca Juga : Strategi Marketing Properti Guna Meningkatkan Penjualan

Proses pembangunan rumah di dalam sebuah perumahan umumnya memakan waktu hingga lebih dari 2 tahun. Meskipun begitu, biasanya modal yang di butuhkan lebih kecil di bandingkan dengan membeli properti bekas dalam membeli investasi properti dengan rumah yang masih masuk dalam masa development.

3. Perlu Selalu Dirawat

Ketika kamu memiliki sebuah properti, tentu kamu perlu merawat rumah atau bangunan properti sebagai salah satu cara menjaga nilai dari investasi properti yang kamu miliki. Dalam merawat investasi properti, kamu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perawataan yang di maksud ini bukan sekedar menata taman atau membersihkan seisi rumah saja. Namun, kamu juga memerlukan budget untuk merenovasi properti yang kamu miliki.

4. Umur Bangunan yang Terlampau Tua

Berbeda dengan investasi lainnya, seperti reksadana yang tidak memiliki usia, investasi properti cukup memiliki pengaruh terhadap waktu dan usia dari bangunan. Penyusutan usia bangunan memang tidak terjadi dalam waktu dekat, namun jika usia investasi properti yang kamu miliki sudah terlampau 20 hingga 40 tahun, akan memengaruhi nilai aset yang kamu miliki di bandingkan dengan aset properti yang lebih muda.

Meskipun waktu menjadi risiko terbesar dalam menjalankan investasi properti, nyatanya berbagai pihak masih cukup yakin menjalankan jenis investasi ini. Menurut beberapa pakar konsultan di bidang properti, prospek investasi properti di tahun 2021 masih akan menawarkan peningkatan, peningkatan ini di prediksi lahir karena adanya pergeseran minat dari paar pelaku usaha yang menginginkan ruang kerja dengan aspek ramah lingkungan serta nyaman dan memiliki aspek maintenance yang ringan sembari membantu berkontribusi dalam menumbuhkan ekonomi negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *